Berita

Warga Ngalian Nguri-uri Tradisi Nyadran

Pada hari Senin, (13/03/2023) masyarakat Padukuhan Ngalian, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta melaksanakan acara Adat Tradisi Nyadran. Acara berlangsung dengan meriah mulai dari pukul 08.30-12.00 WIB di Makam Padukuhan Ngalian.
Acara ini bertujuan untuk melestarikan Adat Tradisi Nyadran yang sudah ada sejak zaman dahulu. Kali ini Nyadran di padukuhan Ngalian Dengan ”Tema Melestarikan Adat Tradisi Nyadran Mempererat persaudaraan Warga”.
Hadir dalam acara ini Bapak Heruyono, ST selaku Lurah Widodomartani beserta staff, Ibu Panewu Kapanewon Ngemplak, Babinsa dan Babin Kamtibmas, UPTD BP4 Wilayah VI, DLH Kab. Sleman, Universitas Pembangunan Nasional Veteran( UPNV) Yogyakarta, BPD Kalurahan Widodomartani
Acara di awali dengan Kirab Jodang dan Tenong yang membawa berbagai makanan mulai dari Ingkung, tumpeng dan jajanan jadul dan di kawal pasukan Bregodo Gagak Seno dari warga padukuhan Ngalian, Kemudian dilanjutkan dengan sambutan selamat datang oleh ibu kepala dukuh Sri Yulianti.
Dalam sambutannya Heruyono, ST menyampaikan selamat dan turut berbahagia dimana potensi budaya yang ada seperti ini, sangat mendukung kelurahan Widodomartani sebagai Desa Budaya dan sekaligus memberikan penjelaskan tentang status Tanah Kas Desa(TKD) yang di sewa oleh Warga padukuhan Ngalian dan difungsikan sebagai lahan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dalam acara itu juga secara simbolis penyerahan Tanah kas Desa untuk disewa oleh warga, diterma oleh ibu kepala Dukuh, Terus dilanjutkan acara Doa dan Tahlil Bersama yang di pimpin oleh bapak Jumari selaku rois, dan Acara ditutup dengan pemberian pohon bibit buah buahan sejumlah 7 jenis antara lain: Durian, Sersat, Manggis, Jambu dalhari, Alpokat, jambu Cristal dan berjumlah 350 pohon dari Kantor DLH Kab. Sleman dan di lanjutkan penanaman Bersama di lahan seluas 2000 meter persegi di lahan Tanah Kas Desa ( TKD).
Disela-sela kesibukan mendampingi tamu Slamet Hariyadi selaku ketua panitia kegiatan ini mengatakan bahwa maksud diadakannya tradisi nyadran tersebut sebagai bentuk upaya pelestarian budaya agar kedepan bisa dikemas lebih baik lagi, juga sebagai upaya mendoakan para leluhur yang telah  meninggal dunia.
Adat tradisi nyadran tidak hanya melibatkan umat yang beragama Islam saja, tetapi pemeluk agama lain juga terlibat. Dalam tradisi nyadran  mengandung nilai-nilai budaya dan kebersamaan, dengan tradisi nyadran pula diharapkan akan terpupuk rasa kebersamaan  dan meningkatkan kerukunan umat beragama.
Kedepan tambah Slamet Hariyadi, Adat tradisi nyadran akan dikemas lebih menarik lagi , misalnya dengan beberapa hiburan rakyat dengan potensi yang dimiliki warga dusun Ngalian, dan tidak tertutup kemungkinan  melibatkan kesenian dari masyarakat sekitar dusun Ngalian. (PakDhe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *