Berita

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) Melatih Teknik Pembibitan Sayuran dan Sosialisasi Mengenal Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation System) di KWT Mekar

 

Laboratorium Pengembangan Informasi Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), melaksanakan kegiatan pelatihan pembibitan dan penyemaian tanaman sayuran di KWT ”Mekar” Ngalian, Widodomartani, Ngemplak Sleman Yogyakarta.

Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, 1 Mei 2023 di Kandang Kebo, Ngalian Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Kegiatan di buka oleh Ir Suparmono, MM selaku Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan. Dalam kegiatan ini mendatangkan 2 narasumber Dr. Ir. Tuti Setyaningrum, M.Si dan Ir. Heti Herastuti, M.P

Dalam sambutanya Ir Suparmono, MM menyampaikan Perlunya pemahaman Anggota KWT mengenai teknik pembibitan sayuran yang baik mulai dari penyiapan sarana dan prasarana pembibitan, pengadaan benih, penyiapan media kecambah dan sapih, perlakuan benih, penyemaian, pemeliharaan bibit di persemaian, hingga seleksi bibit penanaman dilakukan agar menghasilkan kualitas tanaman yang baik. Selanjutnya disampaikan pemaparan 2 materi. Materi pertama yaitu: Tehnik pembibitan sayuran, Pemaparan materi dilakukan untuk memberikan penjelasan teori secara singkat kepada ibu-ibu KWT Mekar. Selanjutnya pada saat pelatihan praktek pembibitan tanaman sayuran secara langsung, dibimbing oleh Dr. Ir. Tuti Setyaningrum, M.Si,  pertama-tama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti tray semai, cetok/sekop kecil, media tanam (tanah dan pupuk), air, dan benih sayuran. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan media tanam ke dalam tray secukupnya, melubangi media tanaman kurang lebih 1 cm, memasukkan benih sayuran 1-2 benih per lubang, menutupi lubang dengan sedikit tanah, membasahi media menggunakan air secukupnya, menempatkan tray ke tempat yang ternaungi namun terkena sinar matahari, melakukan penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore apabila cuaca panas atau 1 kali sehari pagi atau sore apabila cuaca mendung, menjaga kelembaban media, dan terakhir melakukan pindah tanam pada saat tanaman sayuran memiliki minimal 3-4 helai daun. Selama proses pelatihan berlangsung, ibu-ibu anggota KWT Mekar sangat antusias dalam kegiatan ini. 

Adapun tips dalam melakukan penyemaian yaitu menghindari terlalu tebal menimbun benih, menghindari menyiramkan terlalu banyak air ke wadah penyemaian karena wadah semai yang terlalu becak bisa mengakibatkan pembusukan pada benih, dan meletakkan benih di tempat yang memiliki naungan atau terlindungi dengan baik dari air hujan yang berlebihan maupun terik cahaya matahari. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu mengurangi risiko kematian tanaman akibat belum siap (belum mampu beradaptasi) dengan kondisi lapangan serta diharapkan dapat bermanfaat bagi ibu-ibu KWT Mekar dan bisa diterapkan dalam kegiatan selanjutnya.

Selanjutnya penyampaian materi kedua mengenal sistem irigasi tetes (drip irrigation system) disampaikan oleh Ir. Heti Herastuti, M.P dalam paparanya Pada musim kemarau, air yang tersedia sangat sedikit, sedangkan kebutuhan tanaman akan air kurang lebih sama dengan musim hujan. Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan irigasi tetes. Sistem irigasi tetes atau yang juga dikenal dengan nama irigasi mikro merupakan cara pendistribusian air secara langsung pada tanaman menggunakan alat tetes bernama emiter. Pada irigasi tetes, pengairan bisa disesuaikan dengan kebutuhan air setiap jenis tanaman yang berbeda-beda tergantung pada fase pertumbuhan dan jenis tanamannya, sehingga akan lebih efisien. Sistem irigasi tetes sering dipakai karena bisa menghemat air dan pupuk. Pasalnya, irigasi ini bekerja dengan membiarkan air menetes secara pelan-pelan ke tanaman, bisa dengan katup, pipa dan emiter, atau bisa juga dengan menetes langsung. Selain cocok diterapkan di tanah kering, sistem irigasi ini juga pantas diterapkan di lahan dengan topografi relatif landai. (PakDhe) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *